BAHAN AJAR
Nama sekolah : MA Al-Munawwaroh Kembangbahu
Mata pelajaran : Fisika
Kelas / semester : XII / 1
Standar kompetensi : 3. Menganalisis
berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya
relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern
Kompetensi dasar : 3.1 menganalisis
secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi
benda hitam
Radiasi Benda Hitam

Radiasi BENDA HITAM
Teori kuantum diawali oleh
fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam” pertama
kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862.
Dalam Fisika, benda hitam (atau blackbody) adalah sebutan untuk
benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi
termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam
dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang
radio ataupun gelombang
cahaya. Untuk zat padat dan cair,
radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum
garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda
hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar
supaya energi dari benda tersebut dapat diukur. Temperatur benda hitam
itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat
memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah,
sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin
tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat
dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah,
jingga, kuning hingga putih.
Meskipun
namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna
hitam. Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri
sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya
yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari benda hitam itu
sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya.
Dalam percobaan Fisika sederhana,
benda atau objek yang paling mirip radiasi benda hitam adalah
radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan
pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang
gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, cahaya yang
masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali serta
semua energinya diserap, yang selanjutnya akan dipancarkan kembali sebagai
radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga. Lubang pada rongga
inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur
dari benda itu akan terus naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar
dari laju pancarannya, sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai
temperatur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakam dengan setimbang termal
(setimbang termodinamik).

Blackbody Radiation
Dari data eksperimen terhadap radiasi
benda hitam, diperoleh bahwa spektrum radiasi benda hitam
berupa spektrum kontinu dengan tingkat kebersinaran (intensitas radiasi)
dari masing-masing spektral tidak sama kuat. Pada suhu tertentu, intensitas
cahaya yang diradiasikan akan terus bertambah hingga mencapai maksimum pada
panjang gelombang tertentu. Dan Pancaran radiasi benda hitam itu
akan mengikuti suatu kurva berikut:
Kurva Radiasi
Benda Hitam
Dari kurva di atas, terbaca bahwa
dengan naiknya temperatur benda hitam, puncak-puncak spektrum akan bergeser ke
arah panjang gelombang yang semakin kecil (gambar a) atau puncak-puncak
spektrum akan bergeser ke arah frekuensi yang semakin besar (gambar b).
Hubungan empiris sederhana antara
panjang gelombang yang dipancarkan untuk intensitas maksimum (lm)
dengan suhu mutlak (T) sebuah benda yang dikenal sebagai hukum
pergeseran wien, yaitu :

dengan C = konstanta Wien (2,899
x 10-3 mK)
Tahun 1879, seorang ahli fisika
Austria, Josef Stefan membuktikan bahwa intensitas radiasi total
(P/A) oleh suatu benda hitam panas adalah sebanding dengan
pangkat empat dari suhu mutlaknya. Bentuk persamaan empirisnya adalah sebagai
berikut:

P adalah daya radiasi (watt = W),
A adalah luas permukaan benda, T adalah suhu mutlak benda, σ = 5,67 x 10-8
W m-3 K-4
Teori elektromagnetik klasik maupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan spektrum yang
teramati pada radiasi benda hitam. Teori tersebut hanya dapat
memprediksi intensitas yang tinggi dari panjang gelombang rendah atau dikenal
sebagai bencana ultraungu. Namun kemudian, Max Planck berhasil
memecahkan masalah ini. Max Planck menjelaskan bahwa radiasi
elektromagnetik hanya dapat merambat dalam bentuk paket-paket energi
atau kuanta yang dinamakan foton. Gagasan
Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru dalam fisika yang disebut Teori
Kuantum. Dengan teori ini, kemudian Einstein berhasil
menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik,
yakni pemancaran elekton dari permukaan logam karena logam tersebut disinari
cahaya. Perkembangan teoritis ini menjadi penyebab digantikannya teori
elektromagnetik klasik dengan mekanika kuantum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar